Narasifakta.id- Makassar - Debat ketiga kandidat Pilkada Soppeng yang digelar di Hotel Novotel, Makassar, pada Jumat malam, berlangsung penuh dinamika, dengan salah satu momen paling mencuri perhatian publik terjadi ketika para kandidat membahas strategi penanganan stunting suatu isu kesehatan penting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis pada anak-anak.
Saat giliran menjawab, Dr. Andi Adawiah tampak sedikit terbata-bata dan memberikan jawaban yang tidak sesuai ekspektasi publik.
”Kita akan mendorong agar perpajakan bisa kita maksimalkan,” sebut andi adawiah yang sontak membuat audiens terkejut.
Jawaban ini dianggap tidak relevan, mengingat perpajakan tak memiliki hubungan langsung dengan upaya pencegahan stunting.
Kandidat lain, H. Suwardi, menyikapi pertanyaan tersebut dengan lebih matang.
”Stunting adalah masalah serius yang disebabkan oleh kekurangan gizi dan infeksi berulang. Masalah ini berpengaruh langsung pada perkembangan fisik dan mental anak, yang berdampak pada kualitas generasi masa depan kita,” jelasnya.
Ia kemudian menjelaskan bahwa solusi stunting harus berfokus pada pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi, serta penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya asupan gizi yang cukup.
Sebagai seorang pengusaha dengan pengalaman di sektor migas, H. Suwardi menguraikan rencananya secara terstruktur.
Ia mengusulkan program kolaboratif dengan pihak kesehatan dan pemerintah untuk memastikan akses gizi dan edukasi yang lebih baik bagi masyarakat.
”Program ini akan melibatkan tenaga medis, pemangku kepentingan lokal, dan organisasi masyarakat untuk menjangkau keluarga yang rentan,” katanya dengan mantap.
Perdebatan ini menarik perhatian publik, terutama karena menyoroti perbedaan pemahaman kandidat mengenai isu kesehatan anak yang krusial.
Dengan munculnya pernyataan yang beragam, diskusi mengenai strategi penanganan stunting ini diharapkan dapat membuka mata masyarakat mengenai pentingnya memilih pemimpin dengan pemahaman mendalam dan komitmen kuat terhadap isu kesehatan.(**)