Narasifakta.id - Soppeng - Sekitar delapan paket proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3A) yang tengah berlangsung di Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng, diharapkan mendapat pengawasan ketat dari Aparat Penegak Hukum (APH).
Langkah ini diperlukan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana dan anggaran yang dialokasikan tepat sasaran.
Proyek P3A, yang bertujuan meningkatkan kualitas dan ketersediaan air irigasi di area pertanian, dianggap penting bagi produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Namun, kekhawatiran masyarakat terhadap potensi penyimpangan anggaran dan pengerjaan yang tidak optimal membuat mereka berharap ada pengawasan serius dari APH.
“Proyek ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi para petani di Marioriawa. Tapi, jika tidak diawasi dengan serius, ada kekhawatiran bahwa anggaran bisa disalahgunakan dan proyek tidak menghasilkan hasil yang sesuai harapan,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dia juga mendesak transparansi dalam setiap tahap proyek ini, terutama terkait penggunaan anggaran, agar proyek P3A benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, bukan hanya menguntungkan sebagian pihak.
Dengan pengawasan yang lebih ketat dari APH, masyarakat berharap adanya jaminan mutu dan akuntabilitas, sehingga proyek ini berjalan sesuai standar dan membawa kemajuan bagi sektor pertanian di Marioriawa.
Untuk itu, diharapkan kehadiran APH dalam pengawasan proyek ini dapat meminimalisir potensi penyimpangan dan memastikan bahwa tujuan mulia dari program P3A tercapai, yakni meningkatkan kesejahteraan petani, Rabu (13/11).(**)