Narasifakta.id - Soppeng - Desas-desus tak sedap tengah melanda Desa Kebo setelah munculnya dugaan bahwa desa tersebut memperumit proses pencairan dana koran yang menjadi hak bagi wartawan.
Kabar ini mencuat setelah , wartawan dari Media ini, secara terbuka menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap bendahara Desa Kebo yang dinilai mempersulit pengeluaran dana koran.
Seluruh desa di wilayah tersebut telah mencairkan dana koran untuk triwulan ketiga, tetapi Desa Kebo diduga terus memberikan berbagai alasan yang menghambat proses pencairan.
”Semua desa sudah mencairkan dana koran untuk tiga bulan terakhir, tapi entah mengapa Desa Kebo justru membuat proses ini semakin sulit. Bendahara terlalu banyak alasan,” tegasnya, penuh kegeraman, Selasa (8/10).
Ia juga menyoroti sikap bendahara Desa Kebo yang dinilainya tidak kooperatif dalam menjalankan tanggung jawabnya, yang berakibat pada keterlambatan bagi para wartawan untuk mendapatkan hak mereka.
”Hal ini sepertinya sengaja dilakukan untuk menyulitkan kami, para jurnalis yang selama ini berupaya menyampaikan informasi kepada masyarakat,” katanya.
Kisruh pencairan dana ini memicu tanda tanya besar terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik di Desa Kebo.
Sejumlah pihak berharap masalah ini segera mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah, termasuk evaluasi terhadap prosedur yang ada.
Terkait hal ini, pemerintah Desa Kebo belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut.(**)