Proyek yang dikerjakan oleh PT. Arthas Alkes Indo, dengan kontrak nomor 18464/SP/RSUD/VIII/2023, memicu sejumlah pertanyaan serius terkait kualitas pengerjaannya.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pengerjaan proyek ini dilakukan pada malam hari, menimbulkan kekhawatiran mendalam mengenai integritas serta kualitas hasil akhir.
“Pekerjaan ini dikerjakan tengah malam, dari galian hingga pemasangan pipa. Galian untuk pipa terlalu dangkal dan saat penimbunan kembali, tidak ada penggunaan pasir urung. Ini berisiko besar, pipa-pipa ini bisa rusak jika terkena beban kendaraan,” ujar sumber yang patut dipercaya.
Kontroversi ini mengangkat isu kritis mengenai transparansi dan standar kualitas proyek infrastruktur di Soppeng, memicu kepedulian luas dari masyarakat dan pengawasan ketat dari pihak berwenang.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait mengenai masalah ini. Masyarakat dan pengamat proyek terus menunggu tanggapan resmi untuk memastikan proyek ini memenuhi standar kualitas yang seharusnya.(**)